1 Tahap Perbahanan 2. Tahap Pembentukan 3. Tahap Perakitan 4. Tahap Finishing Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir.
33 Berikut ini merupakan kaidah-kaidah dalam pembuatan film animasi, KECUALI. a. Kaidah Penciptaan Gerak b. Kaidah Pengaturan Waktu (timing) c. Kaidah Sebab Akibat d. Kaidah Gerakan Newton e. Kaidah Relativitas Einstein 34. Yang merupakan prinsip kerja animasi komputer pada tahapan produksi adalah. a. composite b. key motion c. editing d
Tahappasca produksi merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton.
TahapanProses Produksi Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi, yaitu sebagai berikut : 1. Planning atau Perencanaan. Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan. Mulai dari kegiatan produksi yang sangat sederhana sampai keputusan untuk melakukan hal yang sangat besar dan berpengaruh
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. 0% found this document useful 1 vote997 views9 pagesOriginal Titlecontoh soal ta2d3dCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote997 views9 pagesContoh Soal Ta2d3dOriginal Titlecontoh soal ta2d3dJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Selesainya tahap produksi menandakan setengah dari proses pembuatan film secara keseluruhan telah usai. Setelah tahap produksi dilakukan, seluruh klip yang terkumpul akan melalui penyortiran. Klip-klip yang terpilih akan dijahit menjadi satu kesatuan. Hal ini disebut sebagai offline editing. Ketika potongan adegan, durasi, dan seluruh detail mentah sudah disepakati, makan proses pasca produksi akan mencapai pitch lock. Setelah itu, dilakukanlah online editing dengan menambahkan elemen-elemen seperti grafis, color grading, visual effects, theme song, music scoring, dan lain sebagainya. Tahap pasca-produksi merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam pembuatan film, tanpa tahap ini, tidak ada produk jadi berupa film, yang ada hanyalah berupa rekaman mentah yang belum tentu bisa menyampaikan kisah yang ingin diceritakan. Rekaman mentah pun tidak dalam urutan yang benar karena seringkali direkam dalam urutan yang paling efisien untuk aktor, lokasi, dan berbagai faktor lainnya. Pasca produksi melibatkan banyak orang. Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap pasca-produksi adalah editor, penata suara, penata musik, colorist, dan ahli lainnya yang diperlukan dalam tahap ini. Setiap elemen pada tahap ini hadir untuk menghidupkan cerita dalam film. Dalam setiap film, proses pasca produksi memiliki ukuran produksi, anggaran, dan sektor pekerjaan yang berbeda. Durasi dari tahap pasca-produksi ini bergantung pada skala dan ruang lingkup proyek film sehingga tahap ini dapat memakan waktu hingga kerja tahap pasca-produksiMempersiapkan sistem penyimpanan yang cukup untuk memuat seluruh dataMenyempurnakan gambar dengan proses suara dengan Automated Dialog Replacement ADR dan FoleyMelakukan koreksi pada warnaMenambahkan grafis, judul, dan kreditMenyatukan materi lainnya dalam proses editingPentingnya tahap pasca-produksi dalam filmTahap pasca produksi mengolah video mentah hasil tahap produksi sehingga dapat menceritakan kisah yang ingin digambarkan dalam film. Tanpa tahap pasca-produksi, film sangat mungkin untuk tidak memiliki fokus mengenai apa yang akan diceritakan. Tahap pasca-produksi memberikan gambaran akhir pada rekaman mentah tentu sudah menjadi sebuah film. Namun, tanpa proses editing, tentu film tidak akan memberikan cerita yang menarik. Setiap aspek yang ada pada tahap pasca-produksi memiliki peranannya masing-masing pada keseluruhan cerita. Musik latar backsound dan soundtrack akan memperkuat suasana melalui nada-nada dari musik yang digunakan. Suasana juga dapat diperkuat dengan gradasi Penyuntingan gambarProses penyuntingan gambar merupakan hal pertama yang dilakukan dalam tahap pasca produksi. Pastikan untuk merekrut editor yang sudah familiar dengan hasil editingnya. Sinematografer yang bertugas biasanya memberikan beberapa saran dalam proses penyuntingan. Editor akan bekerja dengan bantuan naskah dan hasil rekaman harian. Editor akan membuat edit decision list EDL dan menyunting berdasarkan cara CompostingComposting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya. Composting membutuhkan keterampilan video editing karena pada prosesnya dilakukan pemotongan cuplikan yang tidak dibutuhkan dan penggabungan scenes yang terdapat di dalam animasi yang sedang dibuat. Dalam proses ini, seringkali dilakukan penambahan transisi video. Composting akan mempengaruhi durasi film dan scene dalam film Menciptakan suaraSetelah gambar selesai dikerjakan, hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menambahkan suara. Untuk hasil suara yang terbaik, rekrutlah seorang ahli dalam menciptakan suara. Penyunting suara bertugas untuk mengurangi percakapan, menyusun trek audio dalam proses penyuntingan film, menghilangkan kebisingan, dan menambahkan efek suara sound effects.Selain penyunting suara yang bertugas dalam tahap ini, foley artist juga memiliki pekerjaannya tersendiri. Seorang foley artist bertugas dalam membuat ulang suara yang tidak terdengar dengan baik pada hasil rekaman. Foley artist bekerja setelah menonton ulang hasil rekaman film di suara yang dikerjakan oleh foley artist adalah suara langkah kaki dan perekaman ulang dialog oleh aktor di studio demi mencapai automated dialog replacement ADR tertentu. Hal ini dilakukan ketika suara yang terekam pada proses produksi tidak tertangkap dengan baik atau untuk menambahkan voice Menilai dan menambahkan musikMusik yang ditambahkan ke dalam film sebagai latar suara biasanya dibuat oleh komposer atau dengan mengajukan lisensi atas karya pemusik atau penyanyi lain. Namun, pembuatan musik oleh komposer agar musik yang dihasilkan bisa lebih personal dan iconic sesuai dengan konsep maupun tema dari film yang digarap. Selain itu, lisensi membutuhkan biaya yang cukup mahal serta membutuhkan perpanjangan lisensi di kemudian hari. Biasanya, pengawas musik yang bertugas untuk mengurus hak rekaman dan Sound mixingSound mixing merupakan proses untuk menyatukan elemen-elemen suara yang terdapat dalam film seperti musik, efek suara, dan dialog. Mixer digunakan untuk menyesuaikan volume secara keseluruhan, menghapus bagian yang kurang bagus, dan memastikan seluruh elemen-elemen suara terdengar Menambahkan efek visual VFXVisual effects atau disebut dengan VFX, merupakan sebuah metode yang dilakukan dengan menghidupkan karakter, dunia, dan aksi dalam film untuk menghidupkan cerita. Pekerjaan ini dipimpin oleh seorang supervisor VFX. Efek visual mampu menghadirkan dunia imajiner, aksi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam dunia nyata, dan menceritakan kisah dalam film dengan lebih efektif. Tim VFX mengerjakan citra dalam frame per frame. Untuk mengerjakan VFX diharapkan editor sudah menyelesaikan tahap editing gambar dan visual memungkinkan penciptaan lingkungan, objek, makhluk, hingga manusia yang tidak mungkin ada dalam dunia nyata dan dapat diambil gambarnya secara langsung. Efek visual ini dilakukan dengan memanipulasi citra di layar. Seringkali, efek visual melibatkan integrasi antara adegan nyata dengan computer-generated imagery CGI. Contohnya seperti naga, ledakan, dan animasi. Baca juga Sering Disamakan, VFX dan SFX Ternyata Berbeda dalam Hal-hal Ini!Meski pun terdengar mirip, visual effects dan special effects memiliki perbedaan yang sangat jauh. Special effects dilakukan secara langsung pada proses pengambilan gambar dalam tahap produksi dan menggunakan peralatan yang dapat ditemukan di dunia nyata seperti kembang api, hujan buatan, riasan prostetik, dan lain sebagainya. Sedangkan, visual effects hadir melalui bantuan komputer dan dilakukan setelah pengambilan gambar pada pasca produksi. Terdapat tiga jenis efek visual yaitu, Computer-generated imagery CGICGI merupakan citra yang dihasilkan komputer yang umum digunakan dalam film. CGI dapat dibuat dalam bentuk 2D maupun 3D. Namun, pemodelan 3D lebih sering dilakukan untuk kebutuhan pembuatan representasi 3D dari objek yang ingin diangkat, permukaan, dan makhluk. Selain digunakan untuk kebutuhan tersebut, CGI juga dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih halus seperti mengisi stadion dengan kerumunan penonton hingga mengurangi usia aktor maupun aktris sehingga dapat terlihat lebih muda. CompostingComposting disebut juga dengan istilah “chroma keying.” Hal ini dilakukan dengan menggabungkan elemen visual dari sumber yang berbeda-beda dan membuatnya seolah berada di lokasi yang sama. Untuk dapat membuat efek visual ini, digunakan bantuan blue screen dan greenscreen yang kemudian akan digantikan dengan elemen lain menggunakan composting software pada tahap pasca produksi. Bentuk awal komposisi ini beruka ilustrasi lanskap atau set yang digabungkan dengan live action dari film. Motion Capture mocapMotion capture atau disebut dengan mocap, adalah proses perekaman gerakan aktor maupun aktris secara digital yang kemudian gerakan tersebut ditransfer ke dalam model 3D. Proses ini termasuk merekam ekspresi wajah sang aktor atau aktris. Salah satu cara penangkapan gerak yang umum melibatkan penempatan aktor dalam kostum penangkap gerakan yang ditutupi dengan marker khusus yang dapat dilacak oleh kamera. Data yang didapatkan kemudian ditangkap dan dipetakan ke dalam model kerangka 3D dengan menggunakan motion capture Color gradingKoreksi warna dan color grading dapat dilakukan sebelum atau sesudah dilakukannya penambahan efek visual VFX, tergantung arahan dari masing-masing departemen. Pewarnaan tak jarang dilakukan oleh VFX artist. Pewarnaan berfungsi untuk menjaga konsistensi dan tone setiap adegan dalam Menambahkan judul, kredit, dan grafisBerikutnya, editor akan menambahkan credit title, judul, dan grafis lainnya yang dibutuhkan film Mencetak Digital Cinema Package DCPSetelah seluruh hal di atas dilakukan, hal terakhir yang dikerjakan yaitu melakukan pencetakan digital cinema package atau yang dikenal dengan istilah DCP. Digital cinema package merupakan sebuah standar format penayangan video di bioskop digital. DCP berisikan kumpulan file digital yang digunakan untuk menyimpan dan menyampaikan gambar, suara, dan data streaming. Setelah dicetak, DCP akan didistribusikan ke seluruh bioskop untuk kebutuhan penayangan juga Mengenal Seni Videografi, Teknik Dasar Hingga JenisnyaPeralatan dan software yang digunakan pada tahap pasca produksi Umumnya, tahap pasca produksi menggunakan beberapa peralatan dan perangkat lunak sebagai berikut,1. Adobe Premiere ProAdobe Premiere Pro menyediakan fasilitas editing yang luas mulai dari editing video, audio, grafik, hingga koreksi Final Cut ProFinal Cut Pro biasanya digunakan bagi editor yang terbiasa menggunakan sistem operasi Macintosh dibandingkan Apple logic Pro X and Adobe AuditionApple Logic Pro X dan Adobe Audition digunakan untuk melakukan penyuntingan audio DaVinci ResolveDaVinci Resolve memiliki kegunaan untuk melakukan color grading. Program ini memiliki kecepatan rendering yang lebih baik jika dibandingkan dengan Adobe. Color grading dapat membuat film menjadi lebih menarik dan membawa penonton agar lebih menikmati film yang Avid Music ComposerAvid Media Composer merupakan sistem editing atau aplikasi perangkat lunak untuk penyuntingan video yang dikembangkan oleh Avid Technology pada tahun juga Yuk, Kenali Tahap-tahap Produksi Film Animasi!Membuat film animasi dengan SuperpixelAnda tertarik membuat animasi setelah membaca penjelasan mengenai tahap pasca produksi?Mari buat animasi bersama Superpixel! Superpixel creative agency yang berbasis di Singapura melayani pembuatan berbagai video animasi seperti ideo iklan, konten interaktif, launching produk, corporate video, hingga dan lain-lain. Dengan menggunakan Superpixel, pembuatan video animasi Anda akan ditangani oleh ahli yang sudah tidak diragukan lagi dalam informasi lebih lanjut, hubungi kami di Superpixel creative agency!
This function has crashed An unhandled error in the function code triggered the following message {"errorMessage""2023-06-13T1710 187ba9fb-beb3-4d33-8439-672c5a8c5c50 Task timed out after seconds"} Stack trace Connection details Netlify internal ID 01H2TVRH7K7D5RHDF4V8RT3NZ1 Next steps Site visitors Contact the site owner or try again. Site owners Review the function logs for more info. d55f06ab-70c0-4158-b9f6-26c0dd81e0d6 6488944cd1c4a60008114982 ___netlify-odb-handler
Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut; Pra produksi / Pre-Production Produksi / Production pasca produksi / Post-Production 1. PRA-PRODUKSI Tahap pra produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain VISI DAN KONSEP, TUJUAN, TARGET AUDIEN, AUTHORING TOOL, MEDIUM DELIVERY, PLANNING STORY BOARD, CONTENT OUTLINE, BUDGETING, SCHEDULING, ASSET MANAGEMENT, TESTINGSATFFING COPYRIGHT/HAK CIPTA , LEGALITAS,ROYALTY CLIENT SIGN OFF AND FUNDING BRAINSTORMING, UP DATE TECHNOLOGY DESIGNER, STORYBOARDER, DIRECTOR , MUSIC COMPOSER, PRODUCER, ECT KONTEN, SERVICES, ARSITEKTUR INFORMASI, INTERAKSI, NAVIGASI,THUMBNAIL, MOCK UP Konseptualisasi atau ide Proses pembuatan multimedia dimulai dengan sebuah “gagasan” atau “visi” yang merupakan titik awal konseptual. Ide harus bisa menjawab pertanyaan mengapa mengembangkan sebuah proyek multimedia; – Apakah multimedia merupakan opsi yang terbaik, atau paling efektif jika dibandingkan dengan bentuk print media ? – Apakah konsep atau ide mengandung nilai jual tinggiprofitable? – Siapa yang akan menjadi pengguna akhir dari produk multimedia ini? – seperti apa platform pemutar multimedia mereka? Tujuan proyek Pengembang multimedia harus menentukan tujuan yang harus dicapai oleh produk akhir multimedia tersebut. Tujuan harus bisa dihitungmeasurable dan ditelaah dari sudut pandang pengguna. Target Audience Kepada siapa produk multimedia akan ditujukan bisa dilihat berdasarkan demografinya – Umur – Gender – Latar belakang pendidikan – Strata sosio ekonomi – Latar belakang etnis – Bahasa – Profesi – Ekspektasi Media Bagaimana pesan/konten bisa menjangkau pengguna, media apa yang paling sesuai digunakan; – CD-ROM – Disk – web – Intranet – kiosk – Perangkat apa yang dimiliki oleh pengguna – Hambatan teknis apa yang harus dilalui Authoring Tools Pengembang menentukan tool-tool authoring apa yang digunakan. Authoring adalah sarana untuk menggabungkan semua elemen; Text, graphics, animation, Sound, video. Planning Dalam tahapan ini perlu adanya perencanaan yang matang pada awal sebelum project dimulai. Perencanaan meliputi – Time Planning membuat timeline project secara detail mulai dari proses konsep, desain, sampai produksi. – Work Planning Membuat workflow yang jelas. Tahapan demi tahapan disebutkan secara detail – Financial Planning/Budgeting Membuat perhitungan biaya yang jelas dan rasional. Legalitas Produsen dan pengguna program multimedia harus menyadari dan mematuhi undang-undang hak cipta. Multimedia, menurut definisi, menggabungkan berbagai unsur dari berbagai sumber, maka dari itu adalah penting untuk mengetahui bagaimana penggunaan materi-materi diatur dalam batasan hukum. Juga penting untuk mendapatkan hak cipta untuk produksi sendiri, setelah produksi selesai. 2. PRODUCTION Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra-produksi dimana semua anggota tim pengembang multimedia bekerja. Secara umum tahap produksi multimedia adalah sebagai berikut ELEMEN, SPECIAL EFFECTS, MUSIC, PROOFING, EDITING, ASEMBLY, FORMATING, COMPRESSION INTEGRATION OF CONTENT AND SOFTWARE TESTING, REVISE, DOCUMENTATION Konten Konten adalah obyek-obyek yang terdapat pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Pemrosesan isi Proofing, editing, assembly, formatting, compression Pengintegrasian isi dan software Produk harus memudahkan pengguna untuk mengakses atau menggunakannya, serta software yang digunakan harus up date Merevisi isi dan software Menetapkan desain akhir, produk yang terbaik biasanya hasil dari umpan balik dari testeryang berkesinambungan dan modifikasi yang diimplemantasikan pada seluruh proses produksi Membangun / membuat versi alfa Ditetapkannya fungsionalitas, kelengkapan implementasi utama, mengintegrasikan semua modul dalam satu kesatuan. Evaluasi Mengevaluasi setiap hambatan yang terjadi, hasil evaluasi harus dibuat catatannya serta catatan antisipasinya ini penting untung pegangan proyek berikutnya yang akan dibahas pada saat memulai proyek selanjutnya, untuk menge-liminir kesalahan serta gangguan Merevisi software dan isi berdasarkan evaluasi Temuan-temuan dijadikan acuan untuk merevisi kekurangan baik, itu berupa software atau isi. Membangun / membuat versi beta Versi alfa direvisi dan di launching ulang sebagai versi beta. 3. TAHAP PASCA-PRODUKSI Adalah tahap penyelesaian produksi mutimedia menjadi hasil akhir. Tahap Pasca produksi/Post Production diterapkan terutama pada bidang multimedia broadcasting; program television, video, audio recording, photography dan animasi. Setelah aplikasi beta diuji dan direvisi, itu memasuki tahap pengemasan. Produk akhir bisa dibakar ke CD-ROM atau dipublikasikan di internet sebagai sebuah konten web. PROOF CONTENT, PROOF TESTING, CHECK FOR UNEXPECTED ERRORS ACHIEVE ALL PRODUCTION MATERIAL DOCUMENTATION, AFTER SALES,SOURCE ASSET, MASTER DIGITAL FILES, FINAL ASSETS, REVISE CONTENT AND SOFTWARE Evaluasi Evaluasi terakhir dilakukan setelah mendapat umpan balik dari beta testing. Merevisi Revisi pada pasca produksi berarti melakukan penyesuaian akhir pada produk berdasarkan hasil evaluasi sebelum produk dilaunching. Meluncurkan produk jadi Produk disebarkan kepada pengguna atau diserahkan kepada klien.
berikut adalah tahapan untuk pasca produksi digital kecuali